Para otaku di jepang tidaklah sama seperti kebanyakan otaku yang ada di indonesia. Disana menjadi seorang otaku dianggap sebuah aib yang memalukan. Terutama pada masa jenjang sekolah, jika ada seorang siswa otaku, maka otomatis siswa tersebut akan menjadi bahan ejekan oleh teman-teman sekelasnya.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?. Kenapa para otaku di jepang sering dianggap remeh, dianggap sebelah mata dan jarang dihargai ?. Berikut penjelasannya :
✓ Daftar isi :
Kenapa otaku dibenci ?
Otaku seringkali dibenci dan dibully, karena mereka adalah orang-orang yang sangat terobsesi dengan hobinya. Sehingga mengabaikan interaksi sosial yang ada disekitarnya. Akibatnya, para otaku ini memiliki penampilan dan juga sikap-sikap yang bertentangan dengan gaya hidup masyarakat setempat.
Anggap saja para otaku ini seperti barisan anak nolep yang kuper. Disaat diajak bergaul, langsung membuat banyak alasan yang tidak jelas, selalu gemetaran, memiliki selera dan gaya hidup yang aneh. Misalnya seperti mencintai para waifu dan juga husbu.
Akibat tingkah dari para otaku itulah, maka mereka seringkali diremehkan dan dianggap rendah oleh orang-orang yang ada disekelilingnya.
✖ Baca juga :
☑ Kenapa wibu disebut bau bawang ?
☑ 8 Alasan kenapa wibu banyak dibenci orang
☑ Tanda-tanda kamu mulai jadi seorang wibu
Alasan orang jepang menganggap remeh para otaku
Untuk selengkapnya, berikut berbagai alasan yang menyebabkan para otaku dibenci dan seringkali diremehkan oleh orang-orang di jepang.
- Menarik diri dari masyarakat
Kebanyakan para otaku adalah orang-orang yang tidak begitu memperdulikan keadaan masyarakat di sekitarnya. Mereka setiap hari disibukkan dengan hobi yang disukainya. Semisal seperti main game, baca manga, nonton anime, ngevent, dan sebagainya. Sehingga membuat mereka menjadi tidak begitu berguna dimasyarakat. Hal ini terjadi karena mereka dirasa banyak membuang waktu untuk hal yang percuma. Dan juga karena jarangnya bergaul dengan sesama manusia, yang menyebabkan tingkah laku mereka menjadi aneh dan berbeda dari orang lain.
- Memiliki kebiasaan yang aneh
Mencintai waifu dan husbu 2D, menuhankan karakter anime, pemujaan yang berlebihan terhadap karakter fiksi dan sebagainya. Membuat masyarakat setempat menganggap para otaku sebagai orang aneh. Apalagi jika para otaku ini juga termasuk kedalam golongan hikikomori, anak nolep / NEET. Maka tambah rendah juga derajat mereka dimata orang jepang lainnya.
- Citra negatif
Penampilan para otaku yang nyeleneh, citra negatif otaku di masyarakat, gaya hidup yang aneh, jarangnya mereka bersosialiasai, dan masih banyak hal buruk lainnya. Membuat para otaku ini menjadi dianggap rendah dan remeh oleh orang-orang jepang lain yang bukan otaku.
Kurang lebih begitulah alasan mengapa ada orang yang menganggap
otaku adalah sampah dan sebagainya. Hal ini terjadi bukan lain karena perilaku dan citra buruk yang dibangun oleh para otaku itu sendiri. Sehingga mereka pada akhirnya mendapatkan stereotipe negatif di masyarakat. Bahkan tak jarang malah dikucilkan olep para riajuu / normies.
Share on :
f
t
P
Wa