Saat menonton anime romance, school, drama, atau juga harem. Pernahkah kamu berpikir, mengapa si mc selalu sendirian saat di rumah ?. Yang paling klise dalam adegan anime tersebut, yakni adanya kakak adik yang tinggal berdua didalam rumah. Tanpa ada orang tua yang membimbingnya.
Dari sana hubungan mereka menjadi absurd, biasanya si adik memendam rasa terhadap kakaknya. Sebagai contoh seperti kirito dan suguha, atau juga sagiri dan kotetsu, dan lain sebagainya.
Banyak juga dimana ada kasus, si mc memutuskan untuk hidup mandiri. Tinggal di kosan atau di apartment sendirian. Tanpa ada kontak dengan orang tua sedikitpun. Jika membahas orang tua mereka, kalau tidak sedang liburan bersama keluar negeri, sibuk karena pekerjaan di luar kota, ya meninggal dunia semuanya.
Mengapa mangaka, dan novelis dibalik anime ini selalu membuat adegan klise seperti demikian ?. Berikut jawabannya.
- Mengurangi jumlah interaksi antar karakter
Kehadiran peran orang tua dalam anime romance school harem dirasa ribet. Menganggu progress percintaan si mc. Terlalu banyaknya interaksi antara mc dan orang tua dapat mengaburkan tujuan utama anime tersebut dibuat.
Makanya screen time, atau penampilan orang tua dalam anime seringkali dibatasi. Tak peduli genrenya, misalnya seperti anime non non biyori yang notabene adalah anime slice of life. Tetap saja mc dan karakter sampingan lain jarang bertemu dengan orang tua. Begitu juga dengan anime gochiusa, dkk.
✖ Baca juga :
☑ Genre harem dan reverse harem dalam anime
☑ Ketika wibu di sekolah
☑ Fans anime paling barbar di media sosial
- Cerita berfokus pada si mc
Kebanyakan anime dibuat menargetkan demografi terkait. Seperti anime shounen untuk tontonan remaja laki-laki, anime shoujo untuk remaja perempuan. Dan seterusnya, jadi wajarlah anime hanya berfokus pada si mc dan teman-teman dekatnya. Dikarenakan fokus cerita anime yang dibuat memang berkisar pada kehidupan si mc. Misalnya membahas kehidupan di sekolah, ekskul, tempat kerja, dll.
Tidak ada hubungannya dengan ortu dalam anime dan manga. Karena kehadiran mereka juga tidak berperan penting dalam inti cerita yang disajikan dalam anime. Buang-buang frame gambar, dan menambah skenario yang sudah ada.
Seperti itulah alasan mengapa peran orang tua dalam anime selalu saja dibatasi dengan berbagai alasan. Walaupun hal ini tidak berlaku pada beberapa jenis anime lain yang menggambarkan atau mengekspos kehidupan lengkap si mc. Mulai dari dirinya sendiri, ortu, teman-teman, musuh, dan segala jenis pov yang ada. Pada intinya semua kembali kepada creator atau penulis skenario anime yang ada. Bahasa mudahnya suka-suka yang buat anime lah 😆, gitu aja kok ribet.
Share on :
f
t
P
Wa