Setelah tren wibu bau bawang, pp anime jangan sok keras, argumenmu bagus sayang ppnya kartun, karena lo wibu. Muncul lagi berbagai istilah yang menyudutkan ras wibu ini 😆. Ya, walaupun kesannya hanya sebatas candaan meme semata. Tapi, bagi wibu fanatik hal tersebut merupakan sebuah penghinaan yang berujung pada open war sampai akun medsosnya jadi mengenang.
Huu istrinya kartun !!
Istilah baru yang sedang tren dikalangan wibu dan non wibu kali ini adalah "
Huu istrinya kartun", dan juga "
Lari ada wibu". Ada juga bahasa toxicnya seperti, lari cu* ada wibu !!, Dan seterusnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ?.
Salahkah jika wibu memiliki istri berupa kartun anime 2d. Memiliki waifu dan husbu ?. Mengapa orang-orang selalu memperolok kelakuan wibu zaman now ?. Sebenarnya hal ini bermula dari kelakuan si wibu itu sendiri. Jadi begini ceritanya...
Generasi Wibu zaman old
Pada jaman dahulu, dunia peranimean tidak mengenal istilah wibu. Orang-orang yang suka nonton anime di tv, hobi baca manga, dan mengikuti anime. Tepatnya pada era 2011 kebawah lebih familiar dengan sebutan otaku dan juga anime lovers / animers / pecinta anime. Istilah wibu masih asing gan...
Pada zaman-zaman batu tersebut, para wibu jadul tidak mengenal istilah anime-anime E/H yang memiliki protagonis rambut legend. Walaupun ada yang tahu, jumlahnya juga sedikit alias minoritas.
Tontonan wibu jadul zaman old seperti anime dragon ball, one piece, naruto kecil, bleach, yugioh, ultraman, kamen rider, power ranger, dan berbagai jenis anime shounen dan tokusatsu lain yang tayang di tv menyajikan kesan yang sama. Yakni bertema "persahabatan, teman adalah kekuatan, dan mengejar impian". Sehingga pergaulan mereka tidaklah toxic seperti wibu zaman sekarang.
Kalau di medsos mereka sering aktif berkhayal, memainkan permainan peran / roleplay. Melakukan kegiatan chuunibyou seperti kebanyakan wibu di zaman dulu. Mereka saling beradu skill lewat kata, berperan seperti karakter favoritnya. Membuat fanfiction, dan fanart yang bisa dibilang menarik. Banyak crossover fanfic dalam anime yang dibuat. Pokoknya imajinasinya kreatiflah, banyak yang masih polos dan penuh imajinasi yang indah-indah...
✖ Baca juga :
☑ PP anime jangan sok keras !!
☑ Manfaat memiliki waifu dan husbu
☑ Kriteria kandidat mc isekai
Generasi wibu zaman sekarang
Berbeda jauh dengan generasi wibu zaman sekarang yang didominasi oleh bocah toxic sang pengocok handal. Tontonannya tidak jauh-jauh dari anime romance, harem, E/H. Bacaanya selalu dekat dengan doujin yang tidak cocok dengan umurnya. Wibu zaman sekarang banyak bermain drama, umbar aib, sebar aib, melakukan hal tidak pantas terus di upload ke sosial media. Alasannya sih open minded, ikut arus modern seperti di negara-negara maju, de el el.
Sedangkan wibu generasi old sudah banyak yang pensiun, sibuk bekerja dan berkeluarga. Tidak berkecimpung di dunia pop culture jepang lagi. Meninggalkan dan mengurangi hobi yang disukai di masa lalu..
Generasi otaku wibu terus berganti, semakin maju zaman, semakin hancur dan degenerate juga moral yang ada. Alasan mereka sih man of culture, aslinya sih angean saja gan. 😒
Kata mama kalau bertemu wibu, kita harus lari... Lari ada wibu !!
Begitulah alasannya mengapa wibu sering diolok-olok dan dihina oleh orang awam. Karena kelakuan mereka sendiri sih.. masalah punya waifu / husbu, istri kartun 2d jelaslah. Semua yang merasa waras juga tahu bahwa itu tidaklah normal 😫.
Pada dasarnya punya waifu dan husbu ini hanya sekedar hobi khayalan semata. Di dunia nyata sih, masih suka dengan orang asli. Kalau tidak suka dengan manusia 3D, berarti si wibu ini patut di tanyakan kondisi mental dan kejiwaannya.
Lanjut ke topik selanjutnya.
Mengapa kita harus lari dari wibu ?. Apakah wibu ini berbahaya ?. Jelas tidak, hal tersebut hanyalah bahan candaan meme semata. Kalimat tersebut digunakan untuk menyindir para wibu zaman sekarang yang kelakuannya kelewat aneh-aneh. Lo tahu sendirilah, tidak perlu saya jelaskan...
Kalau ada orang aneh yang lewat, apa kamu mau mendekat ?. Ya tidak lah, tentu menjauh kalau perlu lari sejauh mungkin 🏃, Karena takut.