Sudah 10 tahun lebih berlalu. Novel ringan dan berbagai jenis manga bertema isekai banyak bermunculan. Light novel dan manga bertema isekai mendapatkan tanggapan positif dikalangan fans (otaku dan wibu).
Walaupun sebenarnya sejarah cerita bertema isekai atau dunia lain lebih lama dari dekade yang lalu. Karena dalam cerita rakyat jepang maupun cerita dan legenda lain di seluruh dunia. Banyak yang melibatkan dunia lain dan kehidupan didalamnya.
Kembali ke topik utama kita kali ini.
Apakah benar, novel, manga, game, dan juga anime bertema isekai itu merupakan sebuah genre tersendiri ?. Atau malah masuk kedalam subgenre tema cerita yang lain ?. Berikut pembahasan selengkapnya hanya di blog wibu-elit...
Genre fantasi dan isekai
Fantasi berarti khayalan. Cerita yang dibuat-buat, berupa rekaan atau fiksi yang didalamnya melibatkan berbagai cerita di luar nalar. Sepertihalnya ada magic, kekuatan supernatural, fiksi sains (science fiction), dll. Yang belum terbukti kebenarannya. Karena sifatnya yang berupa angan-angan atau khayalan.
Cerita novel bertema fantasy pada umumnya mengambil tema dunia pedang dan sihir atau sword and magic di abad pertengahan eropa yang dibumbui dengan berbagai jenis mitos dan legenda yang dilebih-lebihkan. Biasanya dalam cerita fantasi ada berbagai ras makhluk yang sering diceritakan. Sepertihalnya ada dwarf, elf, hobbit, beastman, naga, orc, goblin, youkai, spirit, elemental, dewa dewi, dll.
✖ Baca juga : What if, ketika kamu masuk ke isekai tapi gak punya cheat ?
Dengan demikian secara garis besar. Novel, manga, dan anime bertema isekai atau dunia lain masih masuk kedalam genre fantasi. Yakni menjadi subgenre dari cerita fantasi atau khayalan.
Akan tetapi seiring berkembangnya dunia literature. Dalam dunia novel dan manga. Isekai ini menjadi sebuah genre baru tersendiri. Isekai identik dengan cerita orang-orang dari dunia lama (bumi), yang berpindah ke dunia lain (isekai). Dan menjalani kehidupan baru disana.
Seperti itulah adanya. Antara cerita isekai dan fantasi. Keduanya masih saling berkaitan satu dengan yang lain. Yang menjadi pembeda adalah tema cerita yang ada didalamnya.