Cosplay (Cosu) merupakan singkatan dari istilah "
costume play", yang memiliki arti "Bermain kostum". Singkat cerita, cosplay ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, maupun kelompok tertentu. Dengan maksud dan tujuan untuk meniru karakter yang ada dalam anime, manga, game, film, novel, cerita fiksi, dll. Dengan cara berdandan, bermakeup, memakai kostum dan aksesoris yang mirip dengan karakter yang dicosplaynya. Seorang yang hobi melakukan aktivitas cosplay ini disebut juga sebagai "
cosplayer", atau juga disingkat sebagai coser.
Btw, Para cosplayer dalam melakukan hobinya. Juga seringkali memainkan peran (role play). Sepertihalnya berpose, dan melakukan gesture serta gerakan ikonik lain seperti karakter anime yang dicosplaynya.
Dalam komunitas otaku wibu. Event cosplay erat hubungannya dengan anime, manga, dan game bernuansa jejepangan. Mereka memakai kostum, makeup, aksesoris, dan berpose, dan hal lain semirip mungkin dengan char anime yang mereka cosplaykan.
Nah, seperti itulah sedikit penjelasan tentang
pengertian dari cosplay dan cosplayer. Lanjut ke pembahasan utama di blog wibu-elit kali ini. Apakah kiranya ada dampak negatif dari aktivitas cosplay para wibu tersebut ?. Berikut pembahasan lengkapnya .....
Dampak negatif event cosplay bagi para wibu
Di sosial media dan internet. Banyak drama dan kasus wibu yang terkenal melanda para cosplayer. Drama yang ada tidak jauh-jauh dengan aktivitas pacaran kelewat batas, dan juga pembullyan.
Apalagi di era sekarang. Dimana para cosplayer yang lebih berani dan buka-bukaan B@_|u lebih diminati dan dihargai oleh otaku wibu, dibandingkan dengan yang niat buat kostum dan makeup yang bagus. Dengan ini maka semakin menjamur juga penyakit dan dampak buruk yang dihasilkan dari event cosplay yang ada.
Berikut beberapa
dampak negatif dari acara kegiatan cosplay anime...
Body shaming di event cosplay
Cosplayer yang cantik dan tampan seringkali mendapatkan banyak pujian dari para wibu sesama cosplayer, maupun wibu yang hadir di acara event cosplay. Hal ini berbanding terbalik buat cosplayer yang tidak cocok dan serasi dengan char anime yang mereka perankan. Misalnya karena perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, tinggi badan, dan wajah yang tidak rupawan. Mereka sering mendapatkan hinaan, cacian, dan banyak kritik dari wibu maupun orang awam yang menyaksikan aksi cosplay mereka.
Tindakan body shaming itu biasanya dilancarakan oleh wibu lain, dan netizen di belakang layar. Tidak langsung dihadapan cosplayer. Biasanya dengan cara membully di sosial media dengan berbagai kata-kata yang tidak mengenakkan 😢.
Cyberbullying kepada cosplayer
Katakanlah ada event cosplay yang mengharuskan membernya upload foto ke sosial media. Jika ada cosplayer yang tidak sesuai dengan selera para wibu. Kebanyakan kosplayer yang kurang beruntung model begini akan mendapatkan banyak kritik dan hinaan di sosial media. Seperti yang sudah saya deskripsikan pada hal yang tersebut diatas tadi. Yakni body shaming yang dilancarakan wibu di akun medsos. Dengan berbagai jenis meme, sindirian, kritik, dan kata-kata lain yang bernada menghina. Secara terus-menerus, bahkan dishare biar banyak teman yang ikut membully.
✖ Baca juga :
☑ Cara menikah dengan waifu anime
☑ Mengapa banyak orang suka anime ?
☑ Manfaat dan Alasan wibu menyawer Virtual Youtuber (Vtuber) ?
Drama pacaran diantara cosplayer
Ada juga kasus drama pacaran cosplayer sampai jadi dpo di kepolisian karena melakukan tindakan di luar nalar. Sepertihalnya tereksposnya foto privat yang tidak-tidak di akun medsos si cosplayer. Drama pacaran dengan banyak cosplayer yang mengakibatkan perseteruan. Saling fitnah sana-sini diantara sesama cosplayer, dan sebagainya. Sehingga merusak tatanan dunia perwibuan. Yang akhirnya sampai mengakibatkan terjadinya tindakan kriminal yang melibatkan pihak kepolisian.
Terror dari wibu stres kepada cosplayer
Kamu tahu sendirilah bagaimana penampilan cosplayer di zaman now. Modal pakai wig dan baju alakadarnya / kurang bahan, auto dapat banyak pengikut. Nah sob, pengikut mereka yang ngesimp dan mengidolakan cosplayer model begini, kebanyakan di dominasi oleh wibu stres yang kelakuannya aneh-aneh.
Apalagi otaku di negara asal komunitas wibu ini. Para stalker dan simp biasanya suka ngestalk dan meneror cosplayer favorit mereka dengan berbagai cara yang bisa dibilang kelewat batas dan menyeramkan. Sampai menganggu aktivitas di dunia nyata. Sampai di stalk di rumah, tempat kerja, sekolah, lingkungan main, akun medsos, dll. Creepy lah jadinya 😨.
Rusaknya moral dan akhlak generasi muda
Masuknya budaya cosplay tidak hanya meningkatkan daya kreativitas, inovasi, rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan juga pengetahuan wibu seputar budaya jejepangan, anime, manga, game, dll. Tapi juga membawa budaya buruk yang tidak sesuai dengan norma-norma kebangsaan kita. Sebut saja misalnya seperti budaya kesopanan, mengenai pakaian tertutup, dan hubungan komunikasi antar lawan jenis di negara kita.
Dengan hadirnya event cosplay, membuat banyak wibu jadi kelewat open minded. Kostum baju alakadarnya sudah menjadi biasa di mata mereka. Interaksi sesama wibu juga kebanyakan di luar nalar. Saling berbagi hobi yang aneh-aneh. Misal masalah doujin dan featsh. Dan banyak juga wibu yang menjadi ateis. Kehilangan arah dan meninggalkan agamanya, karena terpengaruh cerita anime dan manga.
Ya, kurang lebih seperti itulah
efek negatif dari cosplay anime. Yang bisa saya lihat dari aktivitas wibu di sosial media. Dan juga di dunia nyata. Cukup sekian dulu, sob. Semoga bermanfaat....