Japanofilia, atau kita sering mengenalnya dengan istilah
Weeaboo dan
wibu. Merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang melanda generasi muda atau para remaja di seluruh dunia. Termasuk didalamnya yakni para wibu atau juga orang yang mengaku wibu di indonesia.
Banyak dari netizen yang mengaku wibu ini yang seringkali membuat onar di internet dan sosial media. Tidak seperti kebanyakan
otaku garis lurus, para
wibu garis keras dan
wibu radikal seringkali membuat kerusuhan di dunia maya 😂.
✓ Daftar isi :
Wibu garis keras
Apa itu wibu garis keras ?. Seperti namanya yakni garis keras, wibu yang model seperti ini sangat fanatik dengan hobi jejepangannya sampai-sampai merendahkan hobi orang lain yang tidak sesuai dengan selera mereka. Yakni menyukai budaya jepang, khususnya anime dan manga.
Para wibu garis keras ini mati-matian mempertahankan eksistensi kewibuannya. Dan mereka menjadi bangga dengan status kewibuannya. Tidak ada rasa malu sedikitpun didalam mengakui status kewibuan, terobsesi dengan budaya jejepangan yang ada.
Wibu radikal
Apa itu wibu radikal ?. Satu langkah lebih parah dari wibu garis keras, seperti namanya yakni
radikal yang kurang lebih berarti "kembali ke akar, secara mendasar". Dimana ideologi kewibuan mereka sudah sangat kuat.
Ibaratnya para wibu radikal ini memiliki semboyan "Nippon pemimpin asia", "Nippon pelindung asia", "Nippon cahaya asia". 🤔 -
kayak kenal dengan semboyan yang satu ini
Intinya mereka sangat mencintai jepang melebihi negaranya sendiri. Sehingga mereka menjadi fanatik buta, tanpa memperdulikan pendapat atau pandangan orang lainnya. Mereka akan selalu membela hobi dan eksistensi kewibuannya dengan sekuat tenaga. Sampai-sampai sering adu ketikan komentar di jejaring sosial yang ada di dunia maya. 😂
✖ Baca juga :
☑ 5 Ciri-ciri umum seorang wibu / weeaboo
☑ Perbedaan wibu, otaku dan animers
☑ 8 Alasan kenapa wibu banyak dibenci orang
Cara menghadapi wibu
Untuk menghadapi
orang-orang yang mengaku wibu di media sosial. Khususnya seperti di facebook dan juga youtube, maka coba saja anda ikuti berbagai langkah-langkah yang tersebut dibawah ini.
Tips dan trik untuk menghadapi wibu di internet dan media sosial
- Bahas foto profilnya
Langkah ampuh untuk men-skak mat para wibu di media sosial yang ada adalah dengan cara membahas foto profil yang mereka pasang di akun media sosialnya. Karena biasanya di dalam pergaulan di media sosial, orang-orang yang mengaku wibu ini seringkali memakai foto profil bergambar anime.
Nah, dengan kelemahan yang satu inilah. Yakni dengan tidak adanya foto profil berwajah asli dari si pengomentar. Jadi semua argumen atau pendapat yang dituliskan oleh para wibu menjadi tidak valid.
- Abaikan segala argumennya
Biasanya jika sudah terdesak, para wibu ini akan mensummon teman-teman sesama wibunya untuk membantu memuluskan segala opini dan pendapat yang ada. Nah, jika sudah memasuki taraf ini, maka abaikan saja segala tulisan yang ditulis para wibu didalam kotak komentar yang ada. Jangan dianggap serius, anggap saja semua argumennya tidak valid, karena foto profilnya bergambar anime/kartun. Dengan nama akun facebook, twitter, dll yang terkesan palsu (fake account).
- Tinggalkan perdebatan yang ada
Jika anda sudah tidak kuat menghadapi serangan sekelompok wibu yang menyerang anda. Maka tinggalkan saja perdebatan yang ada. Tidak ada gunanya menjelaskan panjang lebar pada orang yang tidak mau menerima kritik dan masukan dari orang lain.
Daripada anda lelah berpikir dan mengetik komentar, apalagi sampai akun medsos anda terancam diblokir karena direport. Mendingan tinggalkan saja segala perdebatan yang ada. Jangan sampai anda memancing emosi mereka.
Kurang lebih seperti itulah berbagai
cara untuk menghadapi serangan orang yang mengaku wibu di media sosial. Namun perlu diingat juga, tidak semua wibu orangnya ngeselin, tidak semua wibu berpendapat atau berkomentar asal njeplak, dan tidak semua wibu bersikap radikal. Karena kebanyakan wibu yang ada di dunia maya cuma ngaku-ngaku menjadi wibu saja. Alias kebanyakan tidak tahu arti wibu yang sebenarnya. Maklumlah, kebanyakan orang yang nonton anime di grup otaku-wibu di medsos, semisal di facebook didominasi oleh kalangan anak dan remaja 😂.