Apakah kamu pernah menemukan pemuda usia 20 tahun keatas yang masih suka nonton kartun. Sepertihalnya spongebob squarepants, larva, upin-ipin, boboiboy, doraemon dan berbagai jenis seri anime yang ada. Dan lucunya mereka disebut seperti anak kecil oleh orang tua atau temannya ?. Apakah hal tersebut normal ?. Atau masa kecil mereka kurang bahagia ?.
Begitulah kiranya pertanyaan yang sering terlintas di benak orang awam. Mereka menganggap kartun dan anime itu tontonan untuk anak-anak saja. Siapa saja yang nonton anime dan kartun dianggap sebagai bocah, atau kekanak-kanakan. Padahal genre didalam anime dan kartun banyak jenisnya. Tidak mesti dibuat dan dikomsumsi untuk anak dan remaja.
Ya begitulah realita kehidupan di indonesia. Tontonan tv lokal kita terbilang ampas gan. Banyak informasi yang tidak berguna yang dikomsumsi oleh rakyat kita. Akibatnya pola pikir masyarakat menjadi agak sedikit twisted, agak aneh. Acara gosip laris manis, info seputar ilmu pengetahuan ratingnya malah rendah. Jadi wajar saja jika mak-mak menganggap semua anime dan kartun adalah naruto 😫. Dan informasi seputar teknologi animasi malah disepelehkan. Dianggap bocah katanya, bla, bla, bla.
Alasan menonton anime dan kartun
Jika ditanya alasan orang nonton film kartun atau anime, yang jelas banyak yang menjawab karena suka dan menarik perhatian mereka. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan orang tersebut dibesarkan. Terutama pada anak generasi 90an dan 2000an awal. Berbeda dengan anak jaman sekarang yang hobinya tiktokan sambil pacaran.
Berikut
alasan mengapa banyak orang yang nonton anime walaulun sudah berumur, sudah dewasa, menjadi bapak-bapak.
- Tontonan masa kecil
Orang tua dan pemuda-pemudi yang lahir pada tahun 90 an serta awal tahun 2000an. Di masa kecilnya banyak ditemani dengan serial animasi kartun dan anime di berbagai stasiun televisi yang ada. Pada masa-masa itu banyak anime yang tayang di stasiun tv lokal. Sepertihalnya dragon ball z, beyblade, lets & go tamiya, captain tsubasa, crushgear, yugioh, duel master, bakugan, pokemon, digimon, bleach, kekaishi, gundam, one piece, detective conan, crayon shinchan dan masih banyak yang lainnya.
Tontonan anime tersebut sangat berkesan bagi pemuda generasi 90an dan 2000an awal. Apalagi pada zaman tersebut di desa-desa sedikit sekali orang yang memiliki televisi berwarna. Sehingga pada setiap hari minggu, banyak anak-anak berkumpul di rumah pemilik tv guna untuk nonton anime dan kartun kesayangan. Suasana kebersamaan di hari minggu di masa lalu tersebut sangat membekas di hati para orang tua generasi milenial.
Dari kebiasaan beramai-ramai bersama teman nonton anime tersebutlah lahir bapak-bapak, dan pemuda-pemudi penyuka anime dan kartun.
- Karakter yang unik
Banyak penggambaran karakter animasi dalam kartun dan anime yang menarik bagi orang yang memiliki tingkat imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Sepertihalnya serial komedi kartun spongebob yang mengisahkan kehidupan di bawah laut. Dengan berbagai karakter ikan yang seolah memiliki kehidupan dan kecerdasan yang sama dengan manusia.
Tentunya cerita seperti ini yang tidak dapat dibuat dengan baik secara nyata, dalam artian diperankan oleh orang langsung. Membuat suatu kesan unik tersendiri bagi sebagian orang. Penggambaran karakter dan suasana yang berbeda dengan kehidupan nyata inilah yang membuat film kartun dan anime manjadi disukai oleh banyak orang dan kalangan.
✖ Baca juga :
☑ Cara mengatasi rasa bosan versi wibu
☑ Ini dia kriteria wibu berkualitas
☑ Mengapa banyak orang suka anime ?
- Cerita yang menarik
Berbagai plot cerita yang berbeda dari sinetron dan cerita legenda di masyarakat lokal kita membawa angin segar tersendiri. Banyak pemuda yang berwawasan luas serta memiliki daya kreativitas yang tinggi menyukai cerita animasi yang unik seperti ini.
Karena acara di tv swasta kita isinya begitu-begitu saja. Kalau tidak gosip, masak-masak, drama gak jelas, sinetron rebutan harta-tahta-wanita, ya berita harian yang penuh cerita bodoh. Jadi wajar saja pemuda yang kreatif dan imajinatif menyukai tayangan anime dan kartun yang ceritanya jauh berbeda.
- Imajinasi
Serial anime dan kartun merupakan sebuah hasil karya animasi yang sangat rumit. Didalam pembuatanya dibutuhkan dedikasi yang tinggi oleh banyak pekerja yang terlibat didalamnya. Mulai dari sutradara, penulis, animator, pengisi suara, dll. Semuanya merupakan tim kreatif yang handal. Dibutuhkan dedikasi dan daya imajinasi tingkat tinggi untuk menghasilkan karya anime dan kartun yang menarik.
Dari imajinasi para pekerja perusahaan pembuat anime dan kartun inilah dihasilkan kualitas film animasi yang menarik minat pemuda-pemudi generasi 90an dan 2000an awal. Mereka menyukai cerita yang berbeda dari yang lainnya. Ibaratnya sudah bosan dengan acara lokal yang isinya begitu-begitu saja. Sifatnya kejar tayang, dan dibuat untuk pasaran ibu rumah tangga yang kurang berwawasan.
- Wibu
Kalau bukan wibu siapa lagi gan ?. Pada dasarnya generasi remaja jaman sekarang yang suka nonton anime dan kartun dipenuhi oleh wibu dan otaku jejepangan. Tidak usah ditanya lagi alasan mereka, pastinya karena suka dengan berbagai alasan. Misalnya karena penasaran, karena ajakan teman, bosan, karena orang tuanya suka anime, Tidak sengaja lihat di medsos, dan lain sebagainya.
Pada intinya mengapa banyak orang dewasa yang suka nonton film kartun dibandingkan anak-anak zaman sekarang yang hobinya bucin. Dikarenakan pengaruh tontonan tayangan televisi di masa kecilnya.
Tontonan apa yang sering ditonton oleh si anak. Hal tersebutlah yang akan menjadi kesukaannya di masa yang akan datang. Jika anak anda dibiasakan nonton sinetron, dan drama korea. Siap-siap saja di masa dewasa hobinya cinta-cintaan dan mengharap suami/istri korea. Begitu juga sebaliknya yang dibiasakan nonton anime dan kartun. Pasti di masa depan akan banyak waifu/husbunya 😆. Semoga bermanfaat.
Share on :
f
t
P
Wa