Saat menonton anime shounen, yang pada umumnya bertema tentang aksi pertarungan. Maupun drama sekolahan yang banyak kandidat waifu harem didalamnya. Biasanya si mc protagonis dalam anime tersebut memiliki sifat yang naif dan tingkat luck / keberuntungan yang tinggi. Mengapa bisa demikian adanya ya ?. Berikut pembahasan lengkapnya...
✓ Daftar isi :
Sekilas tentang mc anime
Singkat cerita, yang disebut sebagai sosok
MC dalam anime tersebut merupakan tokoh utama atau protagonis yang ada dalam cerita. Karena pada dasarnya singkatan dari MC sendiri merupakan "Main character", atau dalam bahasa indonesia dikenal dengan sebutan "Karakter utama".
Yang biasanya dalam anime shounen, char utamanya didominasi oleh karakter cowok naif yang punya segudang impian, mimpi-mimpi, dan imajinasi tingkat tinggi. Didukung juga dengan keberuntungan dan plot armor yang tidak masuk akal 😆.
Pengertian naif
Naif dalam bahasa indonesia dapat diartikan sebagai sebuah sifat dan perilaku yang ditunjukan oleh seseorang. Dimana dirinya masih polos, lugu, dan kurang berpengalaman dalam melakukan sesuatu. Dalam dunia anime school, romance, dan harem. Biasanya mc yang naif / dense ini kurang peka terhadap perasaan heroine wanita yang ada.
Sehingga nanti sering terjadi banyak kesalahpahaman didalamnya. Karena si mc sendiri yang masih bodoh, kurang peka, dan tidak tahu apa-apa dengan dunia percintaan dan serba-serbinya.
✖ Baca juga :
☑ Kriteria kandidat mc isekai
☑ Genre harem dan reverse harem didalam anime
☑ Alasan mengapa game online anime mmorpg selalu menambah server terus-menerus
Alasan mc anime memiliki sifat naif
Alasan MC dalam serial anime memiliki sifat yang naif itu bisa dibilang dapat dibagai menjadi 3. Diantaranya adalah sebagai berikut..
- Laku di pasaran
Karakter anime yang naif ini terbukti laris manis di pasaran. Banyak otaku wibu yang gregetan karena mc yang naif. Sifat mc yang dense, tidak peka, dan terkesan lugu banyak menjadi topik perbincangan di komunitas forum anime di internet dan media sosial. Belum lagi masalah luck mc naif yang ngak ngotak. Mudah sekali mendapat momen bagus dengan heroine yang ada. Sehingga bisa membuild harem idaman dan menjadi harem king.
Nah, sensasi kesal dan gregetan yang diakibatkan oleh mc yang naif inilah yang dimanfaatkan oleh produser anime. Mereka sengaja mengangkat anime dari novel dan manga yang mcnya naif agar banyak diperbincangkan di dunia online. Sehingga bisa tersebar luas di seluruh dunia. Istilahnya dalam dunia jual beli disebut sebagai "viral marketing".
- Menunjukkan perilaku penonton anime
Kamu tahu sendirilah bagaimana kebanyakan otaku wibu dikehidupan nyata. Banyak yang nolep dan kesulitan mengekspresikan dirinya. Bahkan tidak ada pengalaman sama sekali dengan lawan jenis.
Hal ini dapat disejajarkan dengan mc anime yang naif. Sehingga menonton anime model begini seakan bercermin diri. Sehingga membuat penonton bisa mengkhayal menjadi mc utama dalam cerita anime.
Contoh lain misalnya, anak korban bully. Pastilah suka nonton anime bertema aksi pertarungan balas dendam. Yang hidupnya datar suka nonton anime isekai. Yang jenuh dengan kehidupan, suka nonton anime komedi slice of life santai nuansa pedesaan, dan seterusnya.
- Realita kehidupan remaja di jepang
Kita tahulah kehidupan orang jepang. Disana banyak orang individualis, tertutup. Tidak seperti orang di negeri kita yang hobi gotong royong, tegur sapa dengan orang tidak dikenal, dan kadang malah ikut campur urusan orang lain.
Nah, remaja yang naif dalam cerita anime. Bisa dibilang menggambarkan sebagian realita hidup remaja cowok jepang disana. Tentunya dalam anime banyak bumbu lain yang sudah disisipkan. Sehingga tidak mungkin 100% anime menggambarkan perilaku dan kepribadian remaja usia sekolah disana.
Yup, kira-kira seperti itulah alasan yang membuat banyaknya karakter protagonis dalam anime, manga, dan light novel yang naif / dense. Sudah menjadi sebuah klise atau cerita pasaran dalam dunia industri anime, manga, dan light novel di jepang sana. Dikarenakan lebih banyak peminatnya.
Share on :
f
t
P
Wa